Tuesday, November 25, 2008

Daniel (6M9W2D) dan Dennis (1M2W1D)

Jerawat: Puber Pertama Dennis?

Sudah seminggu lebih, di muka Dennis penuh dengan bintik-bintik merah. Minggu lalu pas Hebamme (midwife) datang, dia bilang ini semacam jerawat bayi yang timbul dikarenakan hormon. Jadi, normal dan gak perlu khawatir. Yah, khawatir mah nggak soalnya juga gak rewel, cuma kasihan aja lihat Dennis mukanya merah-merah penuh bintik. Mudah-mudahan cepet hilang.

Daniel dan Pekerjaan Rumah
Nah ini dia, cukup bikin bingung kita dalam membantu Daniel mengerjakan PR. Setiap hari pasti ada PR, paling sedikit satu. Kalo untuk angka dan yang berbau matematika, Daniel masih bisa mengerjakan sendiri. Yang sulit, kalo PRnya sekitar belajar menulis dan membaca. Masalahnya, metodeku dulu pas belajar membaca beda dengan mereka sekarang. Pertama-tama, mereka dikenalkan dengan huruf-huruf vokal: A, I, U, E, O, AU, EU, EI *hayah* Lalu sekarang, mereka sudah mulai menulis kata-kata mudah. Anak-anak sebelumnya sudah dibekali tabel berisi huruf-huruf yang di atasnya terdapat gambar, yang huruf depannya yang harus dihapal mereka. Contoh: A wie (seperti) Apfel, N wie Nase (hidung), Au wie Auto (mobil), dll.
Untuk menulis, mereka juga harus tahu dulu berapa suku kata yang dimiliki suatu kata. Cara tahunya? Sejak di Kindergarten (juga sewaktu di Logopaedie), mereka memakai cara tepuk tangan untuk setiap suku katanya. Dan itu memang dipakai di sekolah sekarang (kelas I). Untuk Daniel sekarang, sudah ada kemajuan lah dalam mengenal huruf. Belum semua huruf sih dia kenal.
Pernah dia bawa PR, yang perintahnya untuk menulis kata di samping gambar-gambar. Hampir semua, sama-sama aku dan Daniel bisa kerjakan, kecuali satu gambar. Yang menurutku seperti gambar tornado..hihi.. Oh ya, saat itu PRnya seputar kata-kata yang menggunakan 'au'. Tapi terus aku pikir, laah..Tornado mah gak ada 'au'-nya. Akhirnya aku nyerah, suruh Daniel untuk nunggu bapaknya pulang kerja. Eeh..setelah bapaknya pulang dan ditanya, bapaknya malah nanya aku, gambar apa itu. Yee.. Ya udah, akhirnya kita suruh Daniel untuk mengosongkan satu nomer itu dan besoknya disuruh tanya ke ibu gurunya. Sorenya, pas kita tanya apa Daniel dah tanya ibu guru dia jawab, "Frau Hertlein (nama gurunya) bilang, itu gambar kutuuu...!" Hah! Mentang-mentang gambarnya gak jelas....

Monday, November 17, 2008

Ke Sekolah...Ke Sekolah...

Minggu lalu, sewaktu mengantar Daniel ke sekolah sambil mendorong kereta bayi Dennis kebetulan kita ketemu dan akhirnya jalan bareng dengan 2 anak perempuan teman sekelas Daniel, namanya Lina dan Anika. Ternyata mereka ini senang banget tanya-tanya, sampe ke pertanyaan, "kenapa Daniel masih diantar ke sekolah?" Bblepp..bleppp... karna gak pengen bikin Daniel malu di depan kedua anak perempuan itu, aku jawab, "Karna aku harus jalan-jalan dengan si baby. Jadii... sekalian jalan deh." Padahal mah, banyak was-wasnya ngelepas Daniel jalan sendiri. Trus aku usul sama mereka untuk jalan bareng kalau berangkat ke sekolah. Salah satu dari mereka yang datang lebih dulu sampe di lampu merah (dekat rumah, dan 2 anak perempuan itu tinggal agak lebih jauh) harus menunggu yang lain. Mereka langsung setuju.

Nah, aku pikir... aku masih boleh ikutan jalan ke sekolah menemani mereka bertiga. Hari pertama mereka jalan bareng, aku masih ikut nih. Eh, mereka agak-agak protes. Waduh, kayaknya aku malah ganggu mereka ngobrol. Ya udah, hari kedua, aku pake alesan mau sekalian buang botol-botol bekas yang tempatnya dekat sekolah mereka. Yaa..cuma sampe mereka nyebrang jalan, udah gitu rencananya mo belok, jalan sendiri sama Dennis. Ehh... akku diliat mereka dengan lagi-lagi tatapan terganggu. Duh, mo ngobrol apaan sih anak kecil..wakaka.. Tapi, aku punya alasan terus dong ah buat ngantar Daniel...xixixi... Trus..trus, hari ini sewaktu aku udah siap bersepatu dan pake jaket di rumah, kali ini Daniel yang protes. "Mama di rumah ajaaa, aku jalan sendiri." Ngomel-ngomel si bocah. Malu kayaknya dia dengan anak-anak perempuan itu. Kali ini alesanku, mo ke toko roti (yang letaknya dekat sekolah mereka juga). Dikira dia, aku beli roti buat bekal dia. "Kan mama udah bekalin aku rotiii. Nggak perlu beli lagi deh !" Setelah aku bilang roti yang aku beli buat nanti sore, roti yang dia suka. Akhirnya dia okehin juga, aku ikut jalan. Eh, sesudah mereka ketemuan dan jalan bareng, bener-bener aku dicuekin. Iiiih..
Huh..besok pake alesan apalagi nih. Atau si emak harus mulai rela melepas Daniel pergi sendiri ke sekolah. Hiks ...

Friday, November 14, 2008

Losing his hair...

Wednesday, November 12, 2008

Aneh...

Ngerasa aneh aja. Walau gak bilang, aneh..sungguh aneh...
Tentu aja aku merasa itu aneh.
Atau aku yang aneh.
Bingung ya...
Aneh kan ??

Tuesday, November 4, 2008

Daniel & Dennis (U3): Ke Dokter Anak

Hari ini aku pergi ke Dokter Jakob, dokter anak, pertama untuk memeriksa Daniel apa perlu terapi lanjutan. Kedua, untuk U3-nya Dennis. U3 ini bagian dari serangkaian pemeriksaan untuk anak-anak di sini. U1 sudah dilalui Dennis di hari pertama dia lahir. Begitu juga U2, dilakukan sewaktu kita masih di rumah sakit, tepatnya di usia 3-10 hari. Totalnya sih menurut jadwal di buku kuningnya Dennis sampe U10. Daniel sih sudah sampe U9. U10 dilakukan kalo si anak sudah berumur 12-14 tahun.
Jadi termin hari ini jam 8.45. Sebelumnya menyusui Dennis dulu di rumah. Jam 8 pagi kita dah berangkat naik bis, cuma 3 halte dah sampe sih. Tapi aku mikir, semakin pagi semakin cepet selesai.
Giliran pertama yang diperiksa yaitu Dennis. Aku disuruh membuka dulu pakaian Dennis, kecuali popoknya sambil nunggu dokternya datang. Sewaktu pembantu dokternya keluar ruangan, mulei deh ada suara berisik dari Dennis, penuh bow popoknya. Akhirnya buru-buru aku ganti popoknya. Sewaktu pembantu dokter masuk ruangan lagi, aku dah selesai mengganti popoknya dan membuka pakaian Dennis. Lalu ditimbang dan diukur dulu tingginya. Hmm... berat 4950 gram ( nambah 750 gram), panjang 58 cm (nambah 5 cm) dan lingkar kepala 38,5 cm (nambah 1 cm) . Selanjutnya pak dokter masuk, meriksa Dennis dibolak-balik. Buset yak, kalo kita kayaknya hati-hati megang, eeh..dokter mah enak aja. Terus didengar suara jantungnya, gak ada suara berisik katanya. Dulu Daniel mah ada, sempet bolak-balik ke spesialis. Untungnya cuma sementara .
Setelah itu, pindah ruangan untuk USG pinggul, kandung kemih, ginjal dan hati. Alhamdulillah, hasilnya semuanya baik. Selanjutnya, aku dikasih kertas untuk memantau perkembangan Dennis di rumah, yang hasinya dibawa pada U4 nanti, yaitu sewaktu dia berusia 3-4 bulan. Pertemuan selanjutnya selain untuk U4 juga untuk imunisasi sebelumnya. Aku dikasih kertas tertulis tanggal kapan aku bisa bikin termin ke dokter lagi.
Selanjutnya giliran Daniel yang diperiksa. Pertama dia disuruh gambar yang disebutkan pembantu dokter (motorik halus). Kemudian oleh dokternya disuruh loncat-loncat dengan satu kaki, lompat sambil buka kaki dan bertepuk tangan di atas kepala, lalu naik ke atas meja pemeriksaan (motorik kasar). Tes selanjutnya, menyebutkan gambar-gambar benda apa aja yang ditunjuk pak dokter, dan bercerita apa yang tertera di gambar. Selanjutnya pak dokter bilang aku, dia mo lihat dulu perkembangan Daniel selama di sekolah. Untuk sekarang, gak perlu terapi dulu. Toh, dia bakal belajar banyak di sekolah. Lagipula dengan pengertiannya pak dokter bilang, sekarang kan ada baby yang masih kecil, jadi aku gak perlu sibuk dan capek antar Daniel ke terapi-terapi (Ergo- dan Sprachtherapie). Bisa konsentrasi ngurus Dennis juga, katanya.
Setelah itu kita pulang dan memutuskan jalan kaki melewati Kanal. Mumpung cuaca lagi bagus (dingin sih tetep, cuma lumayan ada matahari), lagipula karna aku dan Daniel belum sarapan mo mampir dulu ke toko roti...laper bow, hihi..

Saturday, November 1, 2008

Dennis: 3 Minggu 1 Hari

Bangun setiap 3 jam, tengah malam bahkan 4 jam. Waktu minum susu-nya sudah mulai bisa terbaca waktunya. Minum susu mulai lebih lama, artinya lebih banyak dan ASI yang lebih kental pun dia minum. Itu makanya kalau malam, tidurnya Dennis dah mulai lama, seperti kata bidan, karna dia bisa kenyang. Buat aku, gak bikin susu menumpuk dan bikin payudara membengkak..pfiuuh...
Hidungnya masih harus diberi tetesan air garam (sesuai saran bu bidan), karna masih membengkak dan mata kanannya masih suka menutup akibat belek..hehe..
Poponya dah gak merah setelah dikasih krim (lagi-lagi yang disarankan bu bidan). Ini anak memang pupnya lumayan sering. Kata bu bidan mah, bukan mencret (ups!).
Matanya dah lebih sering terbuka. Walau sepertinya belum jelas lihat kita, tapi dah menatap lama orang-orang yang dekat dia atau keadaan sekeliling. Bahkan, tersenyum kalo aku bercanda dengan cara menowel pipinya ato bikin bunyi-bunyi tertentu.
Senyum spontannya juga makin sering keluar..hihihi..
Kadang-kadang suka mengeluarkan suara dari mulutnya, kalau dia sedang memperhatikan sesuatu. Atau ibunya ini yang ge-er yak ? Hahaha....
Kulitnya sudah hampir mengelupas semua, tinggal di bagian kaki dan tangan.
Kepalanya dah mulai kelihatan membulat. Menurut ibu bidan, kalau kita lagi dekat dia, Dennis bisa dibaringkan miring.
Kukunya dah mulai panjang lagi, dan lebih keras pula. Agak takut juga dia mencakar mukanya sendiri.
Terakhir ibu bidan menimbang (Jumat lalu), beratnya 4900 gram.
Minggu depan, Hari Selasa, ada Termin ke dokter anak untuk U3 buat Dennis dan Daniel untuk melihat apa perlu terapi lanjutan.
Minggu depan Daniel libur sekolah seminggu. Waaak... sibook...

  © Blogger template Blogger Theme II by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP